Rabu, 05 Mei 2021

LAPORAN SURVEI TATA GUNA LAHAN

Laporan Survei

                                        TATA GUNA LAHAN
                            KECAMATAN SEMARANG TIMUR



KATA PENGANTAR

 

 

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun  laporan  Survei Tata Guna Lahan ini dapat terselesaikan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Laporan survei ini merupakan salah satu tugas yang harus diseleseikan dalam rangka memperdalam pengetahuan Taruna/i mengenai Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.

 

Pada kesempatan ini kami perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1.     Bapak ...... selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.

2.     Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara materi maupun nonmateri sehingga pembuatan laporan persiapan survei ini dapat terselesaikan dengan lancar.

 

Dalam penulian laporan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang memuaskan. Namun demikian, masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam hal kemampuan kami maupun adanya penunjang buku-buku yang kurang dalam hal pemberian informasi mengenai survei tersebut.

 

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan laporan kami dan penulis berharap adanya saran saran dan kritik yang bersifat membangun yang bertujuan memperbaiki laporan yang saya susun ini.


Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, sehingga bahan dalam menambah wawasan berpikir dalam melaksanakan tugas dalam peningkatan untuk Tata Guna Lahan.

 

 

Semarang, 27 Oktober 2020

 

 

 

 



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI 4

BAB I 6

PENDAHULUAN.. 6

A.        Latar Belakang. 6

B.        Maksud dan Tujuan. 7

C.        Ruang Lingkup. 8

D.        Sistematika Penulisan Laporan. 8

BAB II 10

METODOLOGI 10

A.        Metode Survei 10

B.        Metode Pengumpulan Data. 10

BAB III 11

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEI 11

A.        Persiapan Survei 11

B.        Peralatan Survei 13

C.        Pelaksanaan Survei 13

D.        Metode Pengumpulan Data. 13

BAB IV.. 15

GAMBARAN UMUM... 15

A.        Profil Daerah Studi 15

B.        Kondisi Tata Guna Lahan Kecamatan Semarang Timur 16

C.        Updating Data. 18

D.        Transportasi Daerah Studi 30

a.     Sarana Transportasi 30

b.     Prasarana Transportasi 32

BAB V.. 33

ANALISA DATA.. 33

A.        Analisa Kondisi Tata Guna Lahan di Kecamatan Semarang Timur 33

B.        Analisa Bangkitan dan Tarikan Di Kecamatan Semarang Timur 35

C.        Masalah Tata Guna Lahan. 37

D.        Analisa Zona Lalu Lintas. 38

E.         Perencanaan Wilayah. 39

BAB VI 40

PENUTUP. 40

A.        Kesimpulan. 40

B.        Saran. 41

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatan masyarakat dalam  suatu wilayah tertentu.Dari tahun ke tahun, pertumbuhan penduduk semakin meningkat.Pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan masyarakat.Kebutuhan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 3 kebutuhan pokok utama yakni kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Kebutuhan papan atau kebutuhan akan hunian bagi masyarakat kini semakin meningkat. Hal ini menyebabkan para investor berkeinginan untuk menyumbangkan investasi sebanyak  mungkin yang dijalankan untuk sebuah proyek perumahan atau hunian masyarakat. Lahan kosong atau areal persawahan yang kini telah disulap menjadi sebuah lokasi hunian telah meningkat drastis. Tidak berhenti sampai disitu, pembangunan hunian masyarakat tentunya akan memunculkan pembangunan dari sektor yang lain mengingat kebutuhan masyarakat sangatlah beragam. Contohnya seperti meningkatnya pembangunan pertokoan, rumah sakit, pasar, tempat ibadah, sekolah yang juga dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalani kehidupannya.Pembangunan tersebut harus disesuaikan dengan tata ruang dalam wilayah sehingga pola pengembangan wilayah dapat terwujud dan berjalan dengan baik sehingga tidak memunculkan masalah bagi masayarakat kedepan seiring dengan berkembangnya zaman.

Pembangunan yang semakin meningkat akan memunculkan pola-pola pergerakan masyarakat dalam suatu wilayah. Hal ini akan memicu permintaan masyarakat terhadap adanya kebutuhan transportasi untuk mengantarkan mereka pada tempat tujuannya masing-masing. Masyarakat membutuhkan aksesibiltas dan mobilitas yang tinggi guna mendukung pemenuhan kebutuhannya.Disinilah peran ketersediaan sarana dan prasarana transportasi sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan suatu wilayah. Semakin terpenuhinya kebutuhan serta fasilitas sarana prasarana transportasi akan meningkatkan mobilitas penduduk yang akan berimplikasi terhadap tercapainya tujuan dari masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhannya.

Melalui survei ini akan diperoleh data yang berkaitan dengan pola tata guna lahan dalam wilayah studi beserta pola pergerakan masyarakatnya. Hubungan antara keduanya akan memunculkan kebutuhan terhadap sarana dan prasarana transportasi. Diharapkan dari data yang akan diolah dapat dijadikan bahan referensi dan evaluasi untuk pengembangan tata guna lahan dalam wilayah studi.

B.    Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan Survey Tata Guna Lahan ini yaitu untuk mengetahui pola penggunaan lahan di wilayah studi beserta wilayah terbangunnya serta mengetahui permasalahan-permasalahan transportasi yang timbul akibat hubungan timbal balik antara tata guna lahan dan sistem transportasinya

Tujuan dari pelaksanaan Survey Tata Guna Lahan ini yaitu untuk mengetahui perubahan dan perkembangan dari pola Tata Guna Lahan atau land use di wilayah studi, serta mengetahui daerah bangkitan dan tarikan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat pada sistem transportasi di masa yang akan datang.

 

C.    Ruang Lingkup

Ruang lingkup wilayah yang saya teliti adalah wilayah Kota Semarang, terletak pada Kecamatan Semarang timur sebagai wilayah studi dalam survey ini.

 

D.   Sistematika Penulisan Laporan

BAB I         : PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.    Maksud dan Tujuan

C.    Ruang Lingkup

D.   Sistematika Penulisan Laporan

 

BAB II        : METODOLOGI

A.    Metode Survei

B.    Metode Pengumpulan Data

 

BAB III       : PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEY

A.    Persiapan Survei

B.    Peralatan Survei

C.    Pelaksanaan Survei

D.   Metode Pengumpulan Data

 

 

 

BAB IV       : GAMBARAN UMUM

A.    Profil Daerah Studi

B.    Kondisi Tata Guna Lahan Kecamatan Semarang Timur

C.    Transportasi Daerah Studi

 

BAB V         : ANALISA DATA

A.    Analisa Kondisi Tata Guna Lahan

B.    Analisa Bangkitan dan Tarikan

C.    Masalah Tata Guna Lahan

D.   Analisa Zona Lalu Lintas

E.    Perencanaan Wilayah

 

BAB VI      : PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.    Saran

 

 

 

 

 

 

BAB II

METODOLOGI

 

A.    Metode Survei

Survey yang telah kami lakukan yaitu dengan cara melakukan pengamatan di lapangan kemudian membandingkannya dengan data sekunder yang telah kami dapat dari kelurahan dan kecamatan setempat. Jika terdapat perubahan tata guna lahan yang dalam ruang lingkup wilayah studi, maka kami akan memberi tanda pada peta yang ada kemudian melakukan pengambilan gambar pada perubahan lahan yang dimaksud.

 

B.   


Metode Pengumpulan Data

Penga

DiLapa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEI

 

 

A.    Persiapan Survei

Demi kelancaran dalam pelaksanaan survey, perlu dilakukan persiapan yang matang. Sebelum pelaksanaan survey, dilakukan survey pendahuluan terlebih dahulu, untuk menentukan daerah-daerah yang akan disurvey. Selain itu juga dilaksanakan briefing yang di pimpin oleh Pimpinan Proyek Survey untuk mengkoordinir tugas masing-masing personil meliputi penentuan titik-titik survey maupun pelaksanaan teknis lain yang dianggap perlu.

ü  Peta Lokasi

Peta dibutuhkan untuk memudahkan kita mengetahui lokasi yang akan kita survey. Hal ini bertujuan agar dapat ditentukan langsung dimana titik-titik Survei berada eksisting sekitar daerah tersebut.

B.    Peralatan Survei

Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam survey tata guna lahan ini, yaitu :

1.      Alat tulis, berfungsi sebagai media pencatat data

2.      Clipboard, berfungsi sebagai alas atau landasan untuk menulis.

3.      Kamera, berfungsi mengambil gambar-gambar tentang kondisi tata guna lahan yang ada.

C.    Pelaksanaan Survei

Adapun pelaksanaan Survey tata guna lahan, dilaksanakan pada:

Hari,Tanggal         :   Rabu, 21 Oktober 2020

Waktu                  :    Pukul 08.00 – Selesai

Lokasi                  :     Kecamatan Semarang Timur

D.   Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam survey tata guna lahan ini yaitu dengan data sekunder yang ada dan dengan data primer yang diperoleh di lapangan.


 

1.     Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder ini didapat dari instansi-instansi terkait yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan sangat membantu dalam proses analisis data nantinya. Data sekunder yang didapat antara lain; Peta Wilayah Kecamatan Semarang Timur, Data Admisistrasi Kecamatan Semarang Timur, dll yang didapatkan dari Kantor Kecamatan Semarang Timur dan Website Kota Semarang.

2.     Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan atau survey langsung di lapangan mengenai kondisi tata guna lahan yang ada. Sebelum melaksanakan pengumpulan data perlu adanya perencanaan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan mengenai lokasi, alat yang digunakan, materi, surveyor, cara pengumpulan data, dan data yang dihasilkan.

 

 

 

 

 

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM

 

A.    Profil Daerah Studi

Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatann dari 16 Kecamatan di Kota Semarang, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan  di Kota Semarang. Kecamatan ini mempunyai luas 770, 28 Ha². Kecamatan Semarang Timur merupakan kecamatan yang cukup ramai.

Secara geografis, Kecamatan Semarang Timur terletak di Kota Semarang dan memiliki batas-batas

Sebelah Utara   :  Kecamatan Semarang Utara

Sebelah Selatan :  Kecamatan Semarang Selatan

Sebelah Barat   :  Kecamatan Semarang Tengah

Sebelah Timur   :  Kecamatan Gayamsari

Penduduk Kecamatan Semarang Timur saat ini, berjumlah lebih kurang 72.668 (2019) yang terdiri dari peduduk laki-laki 35.314 dan 37.354 penduduk perempuan, kemudian jumlah Kepala Keluarga sekitar 25.335 kepala keluarga. Penduduk di Kecamatan ini mayoritas bekerja sebagai wiraswasta. Dengan rincian.

 

 

Belum/tidak bekerja

20.355

Aparatur Pejabat Negara

915

Tenaga Pengajar

435

Wiraswasta

27.941

Pertanian dan Peternakan

1.507

Nelayan

70

Agama dan Kepercayaan

54

Pelajar dan Mahasiswa

10.143

Tenaga Kesehatan

185

Pensiunan

409

Pekerjaan Lainnya

10.654

 

 

B.    Kondisi Tata Guna Lahan Kecamatan Semarang Timur

Pola Tata Guna Lahan di Kecamatan Semarang Timur terdiri dari daerah perumahaan, daerah perindustrian, daerah pendidikan, daerah transportasi, daerah perdagangan dan jasa, kesehatan, dan lain-lain. Berikut ini mengenai tata guna lahan di Kecamatan Semarang Timur.

 



 

C.    Updating Data

Updating data dilakukan dengan cara membandingkan langsung data sekunder dengan data primer dilapangan sehingga didapat data terbaru mengenai tata guna lahan dan peruntukannya di wilayah studi.

Dalam peta pola ruang yang saya dapat dari bappeda kota Semarang, tidak terdapat tata guna lahan peruntukkan ruang terbuka hijau, sehingga pada peta eksisting berikut saya beri tanda tata guna lahan ruang terbuka hijau.





 

 

1.    Perumahan

Kecamatan ini terbagi dalam 10 Kelurahan. Wilayah pemukiman antara perumahan dengan yang lainnya sangat berdekatan, karena itu sistem pemukimannya dalam kelompok pola tidak teratur. .Pemukiman di wilayah Semarang Timur berupa rumah-rumah yang padat penduduk

Perumahan Klungsu RT 04 RW 11


 

2.    Kesehatan

Kecamatan Semarang Timur telah memiliki fasilitas dan prasarana kesehatan untuk mengatasi keluhan dan juga membuka untuk persalinan bagi masyarakat sekitar. Antara lain 3 Puskesmas,dan 2 Rumah Sakit.

Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum”

Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto”

Gambaran Beberapa Fasilitas Kesehatan di Semarang Timur

3.    Perdagangan dan Jasa

Wilayah Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Semarang Timur tergolong tinggi berdasarkan data sekunder terdapat 1250 lebih perdagangan dan jasa . Inilah beberapa gambaran dari perdagangan dan jasa di wilayah Semarang Timur,

Pasar Rejomulyo

Pasar Ikan Rejomulyo


 

4.    Industri

Di Kecamatan Semarang Timur terdapat kilang/ penampungan tangki  TBBM Integrated Terminal Semarang (TBBM Pengapon Semarang) BBM. keberadaan Instalasi Pengapon merupakan Depot BBM yang memasok BBM masyarakat di wilayah Kota Semarang pada umumnya.

 

 

             TBBM Pertamina Pengapon

Kilang Minyak TBBM Pengapon

5.    Transportasi

Stasiun Kemijen (KME) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas II yang terletak di Kemijen, Semarang Timur, Semarang. Letak stasiun ini berada di selatan Stasiun Semarang Gudang. Stasiun ini dahulu dibangun oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS).  Namun, stasiun ini hanya bertahan selama berberapa tahun, karena pada tahun 1914 dinonaktifkan seiring dengan dibukanya jalur baru untuk segmen Jurnatan–Genuk yang awalnya melewati depan Depot Minyak Pengapon. Setelah itu bangunan stasiun ini hanya dibiarkan terbengkalai. setelah terendam rob stasiun ini tak bisa difungsikan dan menjadi cagar budaya milik PT KAI.

Kawasan Stasiun Kemijen

6.    Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Semarang Timur Dulunya merupakan lahan bekas Pasar Rejomulyo Lama atau Pasar Kobong Semarang. RTH ini memiliki luas 2,5 hektare dan dibangun guna memecah keramaian di pusat kota.

\

Taman Rejomulyo

 


 

7.    Pendidikan

Kecamatan Semarang Timur memiliki prasarana pendidikan berupa  9 PAUD, 40 TK, 28 Sekolah Dasar Negeri, 11 Sekolah Menengah Pertama, 13 Sekolah Menengah Umum dan 2 Universitas.

Universitas PGRI Semarang

         Universitas Nasional Karangturi

8.    Olahraga

Terdapat Fasilitas Umum di Kecamatan Semarang timur berupa stadion sepak bola dengan lapangan yang telah berstandar FIFA. Stadion ini digunakan oleh PSIS sebagai kandang alternatif, menanti selesainya renovasi Stadion Jatidiri. Stadion dapat digunakan untuk masyarakat umum yang sekadar ingin bermain bola di Stadion Citarum dengan menyewa per 2 jam.

Stadion Citarum

D.   Transportasi Daerah Studi

 

 

 

a.    Sarana Transportasi

Transportasi di Kecamatan Semarang Timur telah memadai karena terintegrasi dengan beberapa moda transportasi lain, yaitu bus rapid transit (BRT), angkutan kota (angkot),dan Feeder.

Beberapa sarana transportasi berupa Bis Rapid Transit Koridor 2 dan Koridor 7, Feeder Rute 3 ,dan angkutan kota yang melewati Kecamatan Semarang Timur diantaranya C.1a, C.1b dan R.11B. Namun Karena situasi pandemi beberapa trayek angkot mati yang diakibatkan oleh turunnya jumlah pengguna angkot secara drastis dan merugi sehingga pemilik angkot memilih untuk berhenti beroperasi.

Bis Rapid Transit Trans Semarang

Feeder Trans Semarang

Feeder Angkot

b.    Prasarana Transportasi

Kondisi prasarana di Kecamatan Semarang Timur sangat baik karena semua daerah jalannya telah diaspal maupun dicor,  jalan tersebut merupakan jalan arteri dan kolektor yang sering di lewati oleh kendaraan berat sehingga dibutuhkan jalan yang memadai. Jalan di Kecamatan ini digolongkan jalan arteri dan kolektor, untuk jalan kolektor sendiri terlihat kondisinya baik karena jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar perkampungan dengan pusat keramaian sehingga pemerintah menyediakan fasilitas jalan yang baik  bagi kendaraan yang melintasinya terutama untuk angkutan kota. Jadi, bisa dikatakan bahwasanya kondisi prasarana di Kecamatan Semarang Timur tergolong baik sehingga kegiatan perekonomian masyarakat juga tergolong lancar.

 

BAB V

ANALISA DATA

 

A.    Analisa Kondisi Tata Guna Lahan di Kecamatan Semarang Timur

Suatu wilayah  pasti memiliki sebuah  sistem dalam melaksanakan aktifitas pembangunannya. Termasuk dalam pembangunan secara fisik yang dikenal sebagai sistem tata guna lahan. Perencanaan sistem tata guna lahan yang baik, dapat meningkatkan hidup ataupun harga dari suatu wilayah  serta dapat mengurangi keperluan akan perjalanan yang panjang, sehingga membuat interaksi lebih mudah. Apabila tata guna lahan di manfaatkan sebaik mungkin, dapat menimbulkan  adanya tarikan. tarikan yang terjadi tersebut, dapat mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Semarang Timur merupakan salah satu wilayah  dengan pemanfaatan tata guna lahan yang cukup luas dengan adanya tarikan yang terjadi karena sebagian wilayah ini merupakan wilayah perdagangan dan jasa. Terdapat beberapa poin penting yang didapatkan, antara lain :

·       Penataan tata guna lahan yang sudah tertata dan transportasi yang sudah memadai dan terintegrasi sehingga memiliki pola tata guna lahan sudah teratur. Semarang Timur memiliki pola tata guna lahan sebagai berikut :

ü   Pembangunan kawasan rumah yang teratur

 

Perumahan Klungsu

    

 

 

B.    Analisa Bangkitan dan Tarikan Di Kecamatan Semarang Timur

 

Data Demografi Dispendukcapil Kota Semarang


 


 

·       Tarikan

Dari Data Pekerjaan diatas mayoritas pekerjaan penduduk Kecamatan Semarang Timur yaitu Wiraswasta, Tenaga Pengajar dan Pelajar/Mahasiswa sehingga muncul tarikan terbesar berasal dari sekolahan, kawasan perdagangan dan jasa , industri,dan fasilitas umum yang ada di wilayah ini.

·       Bangkitan

Bangkitan di Kecamatan Semarang Timur berasal dari perumahan warga yang mayoritas guna lahan di Kecamatan ini merupakan pemukiman.

         

       


 

C.    Masalah Tata Guna Lahan

 

1.    Kecamatan Semarang Timur memiliki pertumbuhan paling pesat yang berada di wilayah pesisir dataran rendah. Pertumbuhan yang tidak terkendali menyebabkan bencana banjir di sejumlah titik saat musim hujan datang.

2.    Banjir dan rob tersebut diakibatkan dari Banjir Kanal Timur yang berubah fungsi dari saluran irigasi menjadi saluran drainase yang menampung dari aliran drainase kota, sendimentasi yang cukup tinggi sehingga kapasitas alur sungainya menjadi berkurang, penyempitan bantaran sungai akibat dari bangunan liar dari jembatan citarum sampai dengan jembatan kaligawe, banyak terdapat utilitas berupa tiang listrik, kabel seluler, pipa gas/pdam

3.    Kurangnya pemeliharaan guna lahan ruang terbuka hijau menyebabkan guna lahan yang disediakan menjadi kumuh dan tidak bisa digunakan sebagaimana fungsinya.

 

D.   

Zona Internal                                                           Zona Eksternal

Zona

Kelurahan

1

Kemijen

2

Kemijen 2

3

Mlatibaru

4

Mlatiharjo

5

Kebonagung

6

Bugangan

7

Rejosari

8

Karangturi

9

Karangtempel

Zona

Kecamatan

XI

Semarang Utara

XII

Semarang Tengah

XIII

Semarang Selatan

XIV

Gayamsari

 



·       Jenis pergerakan Lalu Lintas:

a.    Internal – Internal : Penduduk Kelurahan Kemijen Berangkat Kerja menuju Pasar Ikan di Kelurahan Rejomulyo.

b.    Internal – Eksternal : Truk Tangki yang memasok BBM dari Terminal BBM Pengapon menuju SPBU di Kecamatan Gayamsari.

d.    Eksternal – Eksternal : Penduduk Kecamatan Gayamsari yang hendak menuju ke Semarang Tengah dengan melewati Kecamatan Semarang Timur.

E.    Perencanaan Wilayah

Berdasarkan rencana RKPD Tahun 2020 perencanaan wilayah di Kecamatan Semarang Timur lebih fokus mengatasi banjir di daerah timur dengan revitalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) maka mampu menjadi daya tarik dan meningkatkan nilai jual di kawasan Semarang Timur sehingga dapat menjadi kawasan tarikan baru. Namun anggaran dana untuk pekerjaan umum tahun 2020 ini menurun sehingga beberapa rencana pembangunan belum dapat direalisasikan.

 

 

BAB VI

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Data primer yang didapat, dibandingkan dengan data sekunder yang diberikan. Secara umum, hanya mengalami sedikit perubahan pada pola tata guna lahan yang ada.

1.      Perubahan bentuk penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Semarang Timur terjadi dalam bentuk penggunaan lahan perdagangan dan jasa ke bentuk lahan ruang terbuka hijau dan fasilitas umum. Luas lahan yang berubah bersifat pengurangan ,perubahan penggunaan lahan yang berkurang adalah penggunaan lahan perdagangan jasa,dan penggunaan lahan perumahan. Yang menjadi daerah tujuan bermukim penduduk pendatang adalah kelurahan kebonagung dan kemijen.

2.      Dalam Penelitian ini menduga ada faktor yang mempengaruhi perubahan lahan yaitu pertambahan penduduk, jarak tiap kelurahan dengan pusat sarana, penduduk pendatang. Karena dari hasil analisis menunjukkan bahwa  adanya peningkatan jumlah penduduk dan jarak tiap kelurahan yang padat sehingga dibutuhkan guna lahan ruang terbuka hijau untuk memecah keramaian di pusat kota.

3.      Kondisi sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan tata guna lahan di Semarang Timur seperti Trans Semarang, Angkot,dan Feeder yang terintegrasi dan ditunjang oleh kondisi jalan sangat baik.

4.      Kawasan industri di TBBM Pengapon dan Kawasan Perdagangan dan Jasa di Jalan Pengapon menjadi tarikan yang paling kuat di Semarang Timur.

5.      Pengembangan lahan di Kecamatan Semarang Timur tidak akan terjadi  tanpa sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin  disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas pembangunan. Pola jaringan jalan juga dapat mempengaruhi  perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara  tepat akan merupakan pengatur lalu  lintas yang baik memiliki dampak  yang  cukup signifikan pada  perkembangan penggunaan  lahan  di  Kecamatan Semarang Timur.

Perkembangan suatu daerah dipengaruhi oleh perkembangan transportasinya. Sementara perkembangan transportasi mempengaruhi nilai tanah dan perubahan guna lahan.”

6.      Tata guna lahan memberikan aksesibilitas dalam kegiatan transportasi, sedangkan transportasi menjadikan tata guna lahan yang ada sebagai tarikan bagi masyarakat.

 

B.    Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengemukakan saran, untuk meningkatkan pemeliharaan ruang terbuka hijau dan mengajak masyarakat untuk menjaga prasarana yang ada dan memperhatikan lingkungan hidup, agar nyaman digunakan. Perlunya upaya preventif/mitigasi, seperti pengaturan penggunaan lahan yang menjamin bahwa masyarakat tidak membangun didaerah rawan, atau pengaturan land use yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, pembangunan dam atau tanggul dan dilakukan normalisasi Banjir Kanal Timur untuk mengontrol banjir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kisi-kisi TKP SKD CPNS/Sekolah Kedinasan

  Materi dalam proses Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil maupun Sekolah Kedinasan adalah : 1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK),...

Postingan