HOME INTERVIEW
KECAMATAN SEMARANG TIMUR
DISUSUN
OLEH
NAMA : REZA NOOR JUNIAR FIRDAUS
NOTAR
: 19.02.307
KELAS
: MTJ 2.8
PROGRAM
STUDI DIII MANAJEMEN
TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK
TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
BEKASI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun laporan
Survei Rumah Tangga ini dapat terselesaikan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Laporan survei ini merupakan salah satu
tugas yang harus diseleseikan dalam rangka memperdalam pengetahuan Taruna/i
mengenai Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.
Pada
kesempatan ini kami perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1.
Bapak
R. Caesario Boing, M.T selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.
2.
Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara
materi maupun nonmateri sehingga pembuatan laporan persiapan
survei ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Dalam penulian
laporan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar memperoleh
hasil yang memuaskan. Namun demikian, masih terdapat banyak kekurangan, baik
dalam hal kemampuan kami maupun adanya penunjang buku-buku yang kurang dalam
hal pemberian informasi mengenai survei tersebut.
Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf apabila terdapat
kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan laporan dan penulis berharap adanya
saran saran dan kritik yang bersifat membangun yang bertujuan
memperbaiki laporan yang saya susun ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, sehingga bahan dalam menambah
wawasan berpikir dalam melaksanakan tugas dalam peningkatan untuk Sistem Tata
Guna Lahan dan Transportasi.
Semarang, 27 Desember 2020
Reza Noor Juniar Firdaus
DAFTAR ISI
F. PERSIAPAN
PELAKSANAAN SURVEI
A. KEADAAN GEOGRAFI
DAN TATA GUNA LAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pertambahan
penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga meningkat. Sedangkan
sistem lalu lintas mendekati jenuh, sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas
berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang ditandai dengan bertambahnya
jumlah penduduk, pemilikan kendaraan, pendapatan dan tenaga kerja.
Permasalahan
kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia
seperti Kota Semarang, biasanya timbul
karena kebutuhan akan
transportasi akan lebih besar daripada prasarana
transportasi yang tersedia, atau
prasarana tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem penduduk
juga berpengaruh terhadap
pergerakan yang terjadi. Kepadatan penduduk,
skala lokasi (lokal,
kota, regional, desa),
serta proses pertumbuhan penduduk
(pesat, lambat, stagnan,
tertinggal) mempengaruhi besarnya
pergerakan yang terjadi. Untuk memahami lebih lanjut mengenai hal ini, perlu
diadakannya survai secara langsung, kota Semarang khususnya Kecamatan
Semarang Timur
adalah wilayah studi yang perlu di observasi yang dilakukan dengan Home
Interview.
Home interview
survei (O-D survey) akan menghasilkan pola lalu lintas (base year) antar
zona-zona dalam daerah studi dimana survei-survei ini juga akan memberikan jumlah pergerakan inter-zona
dan intra-zona.
Jumlah pergerakan
inter-zona tersebut dapat dijadikan data untuk menggambarkan pola sebaran
perjalanan yang terjadi. Jumlah arus pergerakan dinyatakan dalam matrik pergerakan
atau matrik asal tujuan (MAT) atau O-D matrix.
Model sebaran
perjalanan akan melibatkan proses kalibrasi persamaan-persamaan yang akan
menghasilkan seakurat mungkin hasil model terhadap hasil observasi lapangan
dari pola pergerakan asal dan tujuan lalu lintas sehingga akan terlihat
kebutuhan masyarakat akan transportasi, dan pihak yang berwenang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut dengan akurat.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari survai wawancara
rumah tangga adalah :
a. Untuk mengetahui penyebaran perjalanan yang dilakukan dari zona
asal ke zona tujuan yang masih berada dalam satu daerah studi.
b. Untuk mengetahui macam-macam moda transportasi yang digunakan
dalam melakukan suatu perjalanan dan mengetahui kepemilikan kendaraan yang
berpengaruh pada perjalanan yang dilakukan.
c. Untuk
mengetahui waktu perjalanan penduduk dari satu zona ke zona yang lain,
khususnya dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Tujuan dari survai wawancara rumah tangga adalah :
a. Untuk mendapatkan data lapangan yang relevan guna mengetahui dan
menemukan permasalahan didalam studi.
b. Agar dapat mengetahui pola pergerakan perjalanan penduduk secara lengkap di Kecamatan
Semarang Timur.
C.
RUANG LINGKUP
Kota Semarang khususnya Kecamatan
Semarang Timur
adalah wilayah studi yang perlu di observasi yang dilakukan dengan Home
Interview. Dan Kecamatan Semarang Timur Ini sebagai Ruang lingkup observasi.
Ruang lingkup survei Home
Interview di Kecamatan
Semarang Timur ini dengan pembagian zonanya yaitu :
1. |
Zona I |
Kelurahan Kemijen |
2. |
Zona II |
Kelurahan Kemijen 2 |
3. |
Zona III |
Kelurahan Mlatibaru |
4. |
Zona IV |
Kelurahan Mlatiharjo |
5. |
Zona V |
Kelurahan Kebonagung |
6. |
Zona VI |
Kelurahan Bugangan |
7. |
Zona VII |
Kelurahan Rejosari |
8. |
Zona VIII |
Kelurahan Karangturi |
9. |
Zona IX |
Kelurahan Karangtempel |
10. |
Zona XI |
Kecamatan
Semarang Utara |
11. |
Zona XII |
Kecamatan
Semarang Tengah |
12. |
Zona XIII |
Kecamatan
Semarang Selatan |
13 |
Zona XIV |
Kecamatan
Gayamsari |
TABEL1.1. ZONA RUANG
LINGKUP HOME INTERVIEW
D.
METODE SURVEI
Metode survei dilakukan dengan
cara melakukan wawancara ke rumah-rumah penduduk dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Hal
– hal yang dipertanyakan pada survey ini antara lain :
a. Identitas Anggota keluarga
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Asal perjalanan
e. Tujuan perjalanan
f. Waktu perjalanan
g. Kendaraan yang digunakan
h. Maksud perjalanan
i. Kendaraan yang dimiliki
j. Pendapatan
k. Biaya perjalanan
E.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam survey
Home Interview adalah dengan cara pengumpulan data sekunder yang ada dan data primer yang diperoleh di
lapangan.
1.
Data Sekunder
Data sekunder
diperoleh dari Kantor Kecamatan Semarang Timur yang berupa data profil
kelurahan termasuk data kependudukannya, fasilitas – fasilitas kelurahan, data
perencanaan pembangunan, serta peta jaringan jalan.
2.
Data Primer
Data primer diperoleh dengan
cara melakukan pengamatan atau survey secara langsung terjun ke lapangan dan wawancara kepada penduduk. Pengumpulan data menggunakan metode survei,
observasi, dan pencatatan
dokumen mengenai pola perjalanan penduduk pada lokasi tersebut yang mengacu pada data sekunder
dalam menentukan lokasi – lokasi yang akan disurvey dan data kependudukan yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel.
F.
PERSIAPAN PELAKSANAAN SURVEI
Diagram alur pelaksanaan survei secara
keseluruhan adalah sebagai berikut:
PENGUMPULAN
DATA DATA
PRIMER Survei Wawancara
Rumah Tangga DATA
SEKUNDER Data
dari Instansi Pemerintah dan Swasta ANALISIS IDENTIFIKASI MASALAH
Diagram
alur pelaksanaan survei
Sebelum pelaksanaan
survey, terlebih dahulu membuat
format formulir survey home interview online setelah itu melaksanakan penyebaran formulir survai, didampingi oleh dosen pembimbimg dan kakak-kakak kelas untuk memudahkan pelaksanaan di
lokasi studi masing-masing.
G.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Menerangkan beberapa karakteristik mengenai bagaimana pelaksanaan
survey yang berkaitan dengan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
metode survey, metode pengumpulan data serta bagaimana sistematika penyusunan
laporan.
BAB II : GAMBARAN
UMUM DAERAH STUDI
Membahas mengenai studi
daerah wilayah dimana dilaksanakan survey yang mencakup
kondisi demografi wilayah
studi survey, geografi,
kondisi jaringan transportasi dan land use.
BAB
III : METODOLOGI DAN PELAKSANAAN SURVEY
Mengenai isi bagaimana
suatu tahapan surveydimulai dari persiapan perencanaan survey, peralatan survey, pengorganisasian, lokasi survey, pelaksanaan survey di lapangan, pembagian tugas
setiap kelompokdan evaluasi pelaksanaan pada survey.
BAB
IV : ANALISIS DATA
Mengenai isi dan cara bagaimana suatu
data survey disajikan.
BAB
V : PENUTUP
Mengenai isi kesimpulan sertasaran dari pelaksanaan survey.
H.
PERALATAN
SURVEI
Dalam pelaksanaan survei kami sebelumnya
mempersiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan, yaitu :
a.
|
Formulir survey |
b.
|
Clipboard |
c.
|
Alat tulis |
d.
|
Akomodasi |
e.
|
Laptop |
TABEL1.2 PERALATAN
SURVEI
I.
PELAKSANAAN
SURVEI
Waktu pelaksanaan survei ini dilaksanakan
pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 25
November
2020
Lokasi : Kecamatan Semarang Timur dan Sekitarnya
BAB II
GAMBARAN
UMUM DAERAH STUDI
A.
KEADAAN
GEOGRAFI DAN TATA GUNA LAHAN
Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatann dari 16
Kecamatan di Kota Semarang, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan dan Kelurahan di Kota
Semarang. Kecamatan ini mempunyai luas 770, 28 Ha². Kecamatan Semarang Timur
merupakan kecamatan yang cukup ramai.
Secara
geografis, Kecamatan Semarang Timur terletak di Kota Semarang dan memiliki
batas-batas
Sebelah Utara : Kecamatan Semarang Utara
Sebelah Selatan :
Kecamatan Semarang Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Semarang Tengah
Sebelah Timur : Kecamatan Gayamsari
GAMBAR 2.1 PETA KECAMATAN SEMARANG TIMUR
B.
DEMOGRAFI
WILAYAH STUDI
Kependudukan :
i. Jumlah penduduk :
Jenis kelamin |
Jumlah |
Laki-laki |
35.314 jiwa |
Perempuan |
37.354 jiwa |
Total |
72.668 jiwa |
TABEL2.2 JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Kepala keluarga di Kecamatan Semarang Timur
adalah sebanyak 25.335 KK.
Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Semarang Timur
Belum/tidak bekerja |
20.355 |
Aparatur Pejabat Negara |
915 |
Tenaga Pengajar |
435 |
Wiraswasta |
27.941 |
Pertanian dan Peternakan |
1.507 |
Nelayan |
70 |
Agama dan Kepercayaan |
54 |
Pelajar dan Mahasiswa |
10.143 |
Tenaga Kesehatan |
185 |
Pensiunan |
409 |
Pekerjaan Lainnya |
10.654 |
TABEL2.3 MATA PENCAHARIAN KECAMATAN SEMARANG TIMUR
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A.
Penghitungan Sampel
Untuk
wilayah studi kecamatan Semarang Timur jumlah penduduk tahun 2020 adalah 72.668
jiwa menurut sampling statistik pengambilan sampel angka yang jumlah
penduduknya 50.000-150.000 maka besarnya sampel yang dianjurkan adalah 1 dalam
8 dan sampel minimun adalah 1 dan 20.
Jumlah
penduduk 72.668 jiwa dan menurut sampling statistik, pengambil sampel untuk
wawancara rumah tangga adalah :
• Jumlah penduduk = 72.668 jiwa
• Sampel yang dianjurkan = 1 dalam 8 (12, 5% )
• Sampel minimal = 1 dalam 20 (5%)
Berarti apabila sampel sebesar
12,5% maka jumlah sampel yang dianjurkan adalah 72.668 X 12,5% = 9.083 jiwa dan
apabila sampel yang diambil adalah sampel minimal sebesar 1/20 maka jumlah
sampel minimal adalah 72.668 X 5% = 3.633 jiwa.
Untuk keterbatasan waktu dan
tenaga yang tersedia maka dapat diambil sampel minimal yaitu 1 dalam 20 jadi
sampel yang diambil sebesar 3.633 jiwa atau 908 rumah tangga.
Target rumah yang disurvei =
jiwa/(misalkan satu rumah terdapat 4 orang)
= 3.633 /4
= 908 rumah
B.
MAKSUD PERJALAN
MAKSUD PERJALANAN |
JUMLAH |
Bekerja |
194 |
Sekolah |
125 |
Belanja |
66 |
Sosial |
165 |
JUMLAH |
550 |
Tabel
3.1 Maksud Perjalanan
Gambar 3.4 Frekuensi Maksud
Perjalanan
Berdasarkan diagram di atas, maksud
dari perjalanan penduduk Kecamatan
Semarang Timur yang paling tinggi berdasarkan hasil
data adalah untuk bekerja dalam bentuk
presentase sekitar 35% yaitu berjumlah 194 jiwa. Sedangkan yang paling rendah
berdasarkan pehitungan data adalah maksud perjalanan berbelanja yaitu 12%
sekitar 66 jiwa. Yang dimaksud perjalanan sosial seperti keperluan pribadi
yaitu membayar pajak, mengantar barang atau orang ke tujuan tertentu, mengantar
anak, dan sebagainya.
C.
JENIS KELAMIN
JENIS KELAMIN |
FREKUENSI |
L |
291 |
P |
266 |
JUMLAH |
557 |
Tabel
3.2 Jenis Kelamin
Gambar 3.5 Presentase Jenis
Kelamin
Berdasarkan data sampel di atas jumlah
penduduk Kecamatan Semarang
Timur yang berjenis kelamin laki-laki adalah 291 jiwa
dengan presentase sebanyakk 52%, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
adalah 266 jiwa dengan presentase sebanyak 52%.
D.
UMUR
UMUR |
FREKUENSI |
5-10 tahun |
52 |
11-15 tahun |
75 |
16-20 tahun |
67 |
21-25
tahun |
33 |
26-30 tahun |
21 |
31-35 tahun |
39 |
36-40 tahun |
47 |
41-45 tahun |
69 |
46-50 tahun |
57 |
>50 tahun |
97 |
JUMLAH |
557 |
Tabel
3.3 frekuensi Umur
Gambar 3.6 Presentasei Umur
Berdasarkan diagram dapat dilihat
bahwa yang paling dominan dari Kecamatan Semarang Timur adalah penduduk yang
berumur 50 tahun keatas dengan jumlah 97
jiwa. Sedangkan yang paling rendah adalah penduduk berumur 26-30 tahun,
sebanyak 47 jiwa.
E.
JENIS PEKERJAAN
PEKERJAAN |
FREKUENSI |
SWASTA |
108 |
WIRASWASTA |
55 |
PEDAGANG |
19 |
ABRI |
2 |
PNS |
20 |
JASA |
16 |
PERTUKANGAN |
4 |
PETANI |
8 |
PELAJAR |
185 |
IBU RUMAH TANGGA |
97 |
LAINNYA |
39 |
JUMLAH |
553 |
Tabel
3.4 Frekuensi Jenis Pekerjaan
Gambar 3.7 Presentase
Pekerjaan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan diagram jenis pekerjaan
di Kecamatan Semarang Timur di atas yang tertinggi adalah swasta, yaitu 108 jiwa dengan
presentase 33%. Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk yang membuka usaha-usaha
ataupun bekerja pada perusahaan-perusahaaan swasta yang terdapat di zona
internal ataupun eksternal seperti di zona eksternal dari zona yaitu di Semarang Tengah.
Sedangkan untuk pekerjaan yang paling rendah adalah ABRI, yaitu 2 jiwa.
Terdapat juga beberapa penduduk di wilayah Kelurahan yang belum mendapat pekerjaan
atau yang belum bekerja atau pun juga bekerja serabutan dalam hal ini
dikategorikan Lainnya yaitu sekitar 39 jiwa dengan presentase 7%.
F.
PENDAPATAN
PENDAPATAN |
JUMLAH |
<1.000.000 |
12 |
1.000.000 – 2.000.000 |
44 |
2.000.000 – 5.000.000 |
77 |
5.000.000 – 7.000.000 |
6 |
7.000.000 – 10.000.000 |
1 |
> 10.000.000 |
0 |
JUMLAH |
140 |
Tabel 3.5 Frekuensi Pendapatan
Gambar 3.8 Presentase
Pekerjaan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan diagram diatas tingkat
pendapatan penduduk Kecamatan
Semarang Timur yang paling banyak adalah penduduk yang
berpendapatan antara Rp.2.00.000 sampai Rp.5.000.000. Dikarenakan penduduk kelurahan ini
mayoritas menengah ke bawah.
G.
KEPEMILIKAN KENDARAAN
JUMLAH KENDARAAN |
FREKUENSI |
1 KENDARAAN |
62 |
2 KENDARAAN |
64 |
3 KENDARAAN |
14 |
JUMLAH |
140 |
Tabel
3.6 Frekuensi Kepemilikan Kendaraan
Gambar 3.9 Presentase
Kepemilikan Kendaraan
Berdasarkan Diagram diatas dapat diketahui bahwa
banyaknya kendaraan yang dimiliki setiap rumah tangga yaitu sebanyak 2
kendaraan dengan presentase sebesar 46% berjumlah 64 jiwa disusul dengan rumah
tangga yang memiliki 1 kendaraan dengan presentase sebesar 44% berjumlah 62
jiwa, hal ini dapat disimpulkan bahwa penduduk Kecamatan Semarang Timur
kebanyakan adalah menengah kebawah.
H.
JENIS KENDARAAN
KEND. YG DIGUNAKAN |
FREKUENSI |
Motor |
268 |
Mobil |
76 |
Angkot |
59 |
BRT |
43 |
Lainnya |
106 |
JUMLAH |
552 |
Tabel
3.7 Frekuensi Kendaraan yang Digunakan
Gambar 3.10 Presentase
Kendaraan yang Digunakan.
Berdasarkan data dilihat bahwasanya
48% pengguna kendaraan dalam melakukan
suatu perjalanan yaitu menggunakan
kendaraan dengan jenis sepeda motor. Dalam presentase sebelumnya yaitu mengenai
kepemilikan kendaraan yang mendominan adalah setiap rumah tangga memiliki 2
kendaraan, dan survey yang telah kami lakukan kendaraan tersebut kebanyakan
adalah kendaraan jenis sepeda motor. Hal ini terjadi karena pilihan moda sepeda
motor dinilai lebih efektif untuk melakukan perjanan dalam melewati kemacetan
dimana daerah Semarang Tengah
cukup padat pada waktu peak. Sedangkan moda dengan
pengguna terendah adalah BRT.
I.
O/D MATRIKS
Gambar 3.2 Matriks Asal Tujuan Kecamatan Semarang Timur
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perjalanan per zona
terbanyak terjadi pada Zona
Karangturi dan Mlatiharjo menuju Semarang Tengah dimana
zona Semarang Tengah termasuk perjalanan
Internal-Eksternal. Hal ini karena pada umumnya warga Kecamatan Semarang Timur banyak yang melakukan
kegiatan atau aktivitas di lingkup Kecamatan Semarang Tengah dikarenakan daerah pusat perdagangan dan
perekonomian di Kota Semarang.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari data-data yang telah didapat,
penduduk di Kecamatan
Semarang Timur tergolong
masyarakat menengah ke bawah, karena hampir sebagian besar pendapatan penduduk
rata-rata 2-5 juta rupiah. Penduduk setiap hari melakukan perjalanan untuk
bekerja, belanja, sekolah dan melakukan suatu perjalanan untuk memenuhi
keperluan lain sesuai kebutuhannya.
Kendaraan yang dimiliki atau gunakan antara lain sepeda motor, mobil, dan
lain-lain. Bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi biasanya melakukan
suatu perjalanan menggunakan kendaraan umum yaitu angkot, BRT, dan lain
sebagainya. Kegiatan penduduk Kecamatan Semarang Timur rata-rata berada di luar atau zona Internal-eksternal.
Penduduk yang melakukan perjalanan Internal ke eksternal adalah mereka
yang bekerja antara lain sebagai pekerja
swasta, wiraswasta, jasa, dan PNS. Hal ini dapat menambah jumlah kepadatan di
ruas ruas jalan zona luar disekitar
Kecamatan Semarang Timur itu sendiri. Apabila yang
melakukan perjalanan disekitar daerah Semarang
Timur biasannya banyak yang menggunakan motor dan mobil
pribadi, maka di daerah
Semarang Timur penuh dengan adanya kendaraan bermotor
yang membuat ruas jalan padat. Berdasarkan hasil data yang dapat dilihat bahwa
pola perjalanan penduduk juga banyak di wilayah luar Semarang Timur itu sendiri
karena bila dilihat dari tata guna lahan di Semarang Tengah yang merupakan pusat bangkitan dan tarikan diluar Kecamatan Semarang Timur itu
sendiri.
Dari data yang sudah ada, dapat diperoleh bahwa usia penduduk di Semarang Timur
paling banyak lansia, karena di Semarang Timur banyak daerah perkampungan yang
rata-rata di permukiman tersebut berpenduduk dengan usia lansia yaitu sekitar
50 tahun keatas. Bukan hanya di wilayah perkampungan namun di wilayah perumahan pun
rata-rata kebanyakan penduduk dengan usia yang sudah dewasa dan mapan. Dari data sampel
yang kami ambil mungkin belum akurat dan benar karena sebagian besar penduduk
yang berdomisili di wilayah Semarang
Timur tidak bersedia untuk mengisi formulir
wawancara.